Kamis, 28 Oktober 2010

HASIL MGMP DI MTSN MEGALUH JOMBANG

Hasil Pleno / Pembahasan Modul kelas 7, 8, 9 Tingkat Madrasah Tsanawiyah se Kab. Jombang.

Hasil Sementara masih perlu di revisi karena menyeimbangkan tentang penggunaan Ms Office 2003, 2007 & 2010 untuk Kelas 8.

Yang perlu di evaluasi

MODUL_EXCEL.html">Ms Excel

Mohon Teman-teman untuk mengoreksi hasil evaluasi ini, terima kasih.

Jumat, 01 Oktober 2010

TIM MODUL MGMP TIK MTSN KAB. JOMBANG

Hasil Pertemuan MGMP TIK MTsN Kab. Jombang di MTsN Diwek I ( Keras )
29 September 2010, Rencana Membuat Modul TIK dengan Susunan sbb:



I. KELAS VII
Tim Perumus :
1. NASRUDIN LATIF, S.Kom MTSN REJOSO
2. M. SHOLAHUDDIN, M.Pd MTSN JOGOROTO
3. FARIKHUL HUDA, S.Pd MTSN DIWEK
4. M. ABDUH, S.Ag MTSN SUMOBITO (081230146228)

II. KELAS VIII
Tim Perumus :
1. HENDRIK SUPRIYANTO, S.Kom MTSN TEMBELANG
2. N. JAUHAR K.B., S.Kom MTSN TAMBAKBERAS
3. LUKMAN HAKIM, S.Ag MTSN NGREMBANG

KELAS IX
Tim Perumus :
1. HASYIM, SE MTSN DIWEK I ( KERAS )
2. MUSLIMIN, S.Ag MTSN PANGLUNGAN WONOSALAM
3. SURYA HARUTAMA, S.ThI MTSN MEGALUH
4. M. ZAINUDDIN, S.Pd MTSN DIWEK II ( TANJUNGANOM )

STEERING COMMITE :
1. AGUS JANU W. MTSN BAKALAN RAYUNG
2. ABD. LATIF MTSN DENANYAR
3. ANITA MTSN BARENG

alvalima

Senin, 31 Mei 2010

MEMUNCULKAN KARAKTER DIRI

Pernahkah Anda berpikir, bahwa hidup Anda tidak mengalami kemajuan yang berarti dan memutuskan bahwa sekarang adalah saat tepat melakukan perubahan-perubahan? Anda telah membuat daftar atas hal-hal yang dapat Anda lakukan, tetapi kemudian berakhir di mana Anda tidak pernah melakukannya sama sekali? Atau, Anda berhasil melakukan perubahan-perubahan pada perilaku dan kebiasaan Anda, namun selang beberapa saat kemudian Anda berhenti dan kembali pada keadaan semula? Padahal, Anda benar-benar ingin berubah lebih baik.
Atau, justru Anda kebingungan dari mana perubahan-perubahan atas diri Anda dapat dimulai?

Betapa pun seringnya Anda mengumandangkan self transformation pada diri sendiri, apabila Anda tidak benar-benar melakukannya, Anda belum melakukan apa-apa kecuali perencanaan. Dan sebuah transformasi tidak terjadi seketika. Transformasi atas kehidupan Anda baru dapat terjadi saat Anda:
benar-benar menginginkannya, benar-benar mengusahakannya dan benar-benar mempertahankannya.

Sebuah perubahan, jika Anda menginginkannya, dapat Anda lakukan dan nikmati keuntungannya untuk kualitas kehidupan yang lebih baik, kualitas hubungan yang lebih harmonis, dan kualitas spiritualitas yang prima. Live to be alive - Menjadi lebih hidup.

Anda dikenal bukan saja dengan nama Anda tetapi juga dari karakter Anda. Karena itu, mulailah melakukan perubahan-perubahan pada diri sendiri, agar selain merasakan hidup Anda lebih maksimal, orang lain melihat perubahan yang Anda lakukan, kemudian meniru teladan yang Anda tinggalkan. Coba perhatikan bagaimana perilaku dan sikap Anda atas keadaan yang Anda alami, atas orang di sekitar Anda dan atas ketentuan-ketentuan yang ditetapkan di sekitar Anda. Kemudian, cermati reaksi Anda, hal-hal yang Anda temukan itu sesungguhnya adalah cerminan kepribadian Anda sebenarnya.

Alkisah, seorang Raja meletakkan sebongkah batu besar di tengah jalan. Ia bersembunyi untuk melihat apa yang terjadi, dan siapa yang akan menyingkirkan batu besar itu dari jalan. Beberapa pedagang kaya yang melalui jalan itu berjalan menghindari bongkahan batu seraya bersungut-sungut menyalahkan raja yang tidak dapat menjaga kebersihan jalan utama di kerajaannya sendiri.

Tak lama kemudian, beberapa hulubalang juga melewati jalan yang sama, dan berjalan menjauhi bongkahan batu itu, kemudian bergegas pergi. Setelah lama menunggu, tiba-tiba dari kejauhan Raja melihat seorang petani mendorong gerobak penuh sayur mayur melewati jalan yang sama. Ketika hampir dekat dengan bongkahan batu, si petani berhenti. Ia mencoba menyingkirkan batu besar itu dengan tangannya, karena besar dan berat, petani itu kelelahan dan beristirahat sejenak, kemudian mendorong batu dengan sekuat tenaga. Akhirnya batu besar itu dapat disingkirkan ke tepi jalan.

Saat petani hendak kembali mendorong gerobaknya, ia melihat sebuah kantong yang tergeletak di jalan tepat di bawah bongkahan batu besar tadi. Ia memungutnya, dan membuka talinya. Alangkah terkejutnya ia mendapati sejumlah uang emas dan catatan kecil dari sang Raja di dalamnya. Hadiah emas sengaja diberikan kepada siapa saja yang bersedia menyingkirkan bongkahan batu di tengah jalan. Petani itu tidak pernah menyangka hal sederhana yang ia lakukan dapat membawa keberuntungan besar baginya.

Biasakan memiliki dan memelihara “Karakter Terpuji,” maka Anda akan heran bagaimana hal-hal itu dapat mengubah hidup Anda, dan membuat Anda bersemangat menjalani kehidupan.

Berikut ini adalah panduan Karakter Terpuji yang dapat Anda biasakan:

1. Trustworthiness (Dapat Dipercaya)

Jujur, tidak menipu, curang atau mencuri. Dapat diandalkan melakukan apa yang dijanjikan. Memiliki keberanian melakukan hal-hal yang benar. Setia terhadap keluarga, teman, Instansi/lembaga, bangsa dan negara.

2. Respect (Menghargai)
Menghargai orang lain. Toleransi pada perbedaan. Menggunakan tata krama dan bahasa sopan. Menjaga perasaan orang lain. Tidak mengancam, berjanji muluk-muluk, memukul atau menyakiti (hati) orang lain. Menghadapi dengan tenang dan bijaksana pada kemarahan, hinaan dan ketidakcocokan (pada siapapun yang mengecewakan).

3. Responsible (Bertanggungjawab)

Lakukan semua pekerjaan yang menjadi bagian Anda. Tidak mudah menyerah. Selalu mencoba yang terbaik sesuai kemampuan Anda. Gunakan pengendalian diri Anda dengan sebaik-baiknya. Disiplin diri. Berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin timbul. Memiliki kemampuan menciptakan pilihan-pilihan & mencintai pekerjaan itu sendiri.

4. Fairness (Adil)

Mengikuti aturan. Sabar menunggu giliran dan berbagi dengan yang lain. Berpikir terbuka, dan mau mendengarkan orang lain (tidak pandang pangkat/tidak). Tidak mengambil keuntungan sendiri dari orang lain. Tidak menghakimi orang lain secara sewenang-wenang, dan adil terhadap orang lain.
5. Caring (Penyayang)

Bersikap ramah dan sopan. Penyayang dan memedulikan orang lain. Senantiasa bersyukur. Memaafkan kesalahan orang lain dan membantu orang dalam kesusahan tidak dengan janji-janji palsu.

6. Citizenship

Kerjakan kewajiban pada institusi dan lingkungan kemasyarakatan dengan lebih baik. Bekerjasama. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Menjadi tetangga yang baik. Menjaga informasi dan ikut pemilihan umum. Mematuhi undang-undang dan peraturan. Menghargai kewenangan dan pemerintah. Menjaga lingkungan hidup.

Momen tahunan (Ramadhan) adalah sebuah kesempatan menyucikan diri dari segala dosa dan kesalahan, sebuah anugerah untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Sebuah komitmen mendekatkan diri dengan Allah Swt. Sebuah momentum dalam menegakkan kembali pilar-pilar karakter terpuji bagi diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Karakter Anda tidak tercipta seketika, tetapi seketika ini juga Anda memiliki kendali dalam memutuskan apakah Anda mau berubah. Karakter Anda tidak dibangun dalam sehari, namun dapat dibiasakan sehari lepas sehari. Karakter yang Anda biasakan, bukan hanya untuk sebulan ini saja, tetapi dipelihara setiap bulan sepanjang hidup Anda. (Hanya orang yang mau Membaca yang punya kesempatan emas untuk menabur kebaikan) . Semoga bermanfaat.

Rabu, 24 Maret 2010

SEBUAH PERENUNGAN DIRI

Suatu hari Kita berdiri menghadap ke laut lepas. Lalu kita melemparkan sebuah batu kerikil ke tengah lautan. Dari jauh kita amati apa yang terjadi dengan lemparan tadi. Pertama, terlihat cipratan air dan riak kecil yang berlangsung kurang dari satu menit, kemudian menghilang. Kita tidak tahu lagi kemana batu kerikil tadi. Dan orang pun juga tidak peduli tentang nasib batu kerikil yang kita lempar tadi.

Peristiwa kecil tadi membuat kita tercenung. Bukankah diri kita yang terlempar ke dunia ini tak ubahnya seperti batu kerikil tadi? Kita terlempar ke ruang semesta yang luasnya tak terjangkau nalar. Diperkirakan, tidak kuang dari 250 miliar gugusan bima sakti yang ada di planet ini. Bahkan bisa jadi lebih dari itu. Nalar manusia tidak sanggup mengukur bentangan ruang dan waktu tempat kita semua terlahir, tumbuh dan kemudian menghilang ditelan kematian. Jangankan diri kita, sedangkan planet bumi saja bagaikan sebuah kerikil kecil ditengah taburan planet yang tak terhitung jumlahnya. Kita terlahir, lalu menciptakan riak-riak kecil yang akhirnya lenyap ditelan bumi.Kita tidak sanggup menghitung, berapa banyak sudah manusia terlahir dan kemudian menghilang. Dan berapa banyak lagi di masa depan manusia akan singgah sebentar di planet bumi ini, yang kemudian menghilang entah kemana atau mau jadi apa setelahnya.

Kita coba kembali duduk memandang laut lepas sambil merenung. Kalau manusia hanya dilihat dari sisi fisiknya, sungguh kecil dan rapuh, bagaikan belalang hinggap di selembar daun di tengah hutan belantara. Kalau saja hidup hanya diukur dengan sukses pengumpulan kekayaan materi (bukan membelanjakannya untuk kemanusiaan), dengan penampilan fisik yang sehat dan menarik, dengan kekayaan duniawi lain, maka kita perlu merenung, berapa lama semua itu bisa dibanggakan? Untuk apa sesungguhnya manusia sibuk menguber-uber harta jauh melebihi kebutuhannya dengan cara tidak halal jika pada akhirnya malah membuat repot dan jadi beban hidup?

Kita tentunya ingat cerita Raja Midas dalam legenda Yunani Kuno yang hidupnya berakhir dengan tragis. Dia ingin sekali menjadi raja yang terkaya di dunia, sehingga tak seorang pun boleh menandingi kekayaannya. Maka dia pertapa, minta pada sang Dewa agar dianugerahi tangan sakti. Dengan tangan saktinya itu dia membayangkan agar apapun yang disentuhnya berubah menjadi emas. Pendek cerita, sang Dewa akhirnya mengabulkan permintaannya. Maka Raja Midas kembali ke rumah istananya untuk mewujudkan impiannya memiliki istana emas dan menjadi raja terkaya di muka bumi.

Demikianlah, begitu menginjak halaman istana, pagar istana disentuhnya sehingga seketika telah berubah menjadi emas. Dia tertawa kegirangan. Lalu melangkah masuk, tiang-tiang istana pun disentuhnya dan seketika berubah jadi emas. Saking gembiranya dan untuk melampiaskan nafsunya, maka diam-diam meja-kursi istana juga disentuh sehingga semuanya berubah menjadi istana emas. Dia ingin membuat kejutan dan hadiah termahal pada isteri tercinta yang juga sangat cinta pada kekuasaan dan kekayaan. Aku adalah raja terkaya dimuka bumi, pikirnya dengan bangga. Tak ada seorangpun yang mampu menyaingi kekayaan saya dan isteri secantik isteri saya. Tak seorang pun yang memiliki tangan sakti seperti saya.

Setelah merasa puas berhasil menyulap menjadi istana emas, Raja Midas memanggil isterinya untuk memperlihatkan keajaiban yang telah diciptakannya. Dan saking gembira serta kangennya karena sudah lama tidak bertemu, maka dipeluklah isterinya. Apa yang terjadi? Berubahlah isterinya jadi patung emas. Raja Midas kaget, terguncang hatinya, mengangis meraung-raung dan kebingungan. Apapun yang disentuh menjadi emas, sejak dari makanan dan minuman semuanya berubah jadi emas.Dia kesepian, bingung, sedih, merana dan penuh penyesalan. Dia baru tersadar bahwa sumber kehidupan adalah ruh dan jiwa yang sehat, bukan emas berlian. Adalah ruh yang suci yang selalu memancarkan kasih Tuhan untuk sesamanya yang membuat hidup ini indah, hidup ini sebuah rekreasi produktif-konstruktif yang kelak akan dilaporkan pada Tuhan ( Allah SWT).

Mereka yang silau pada gemerlapnya kenikmatan duniawi dan kekayaan materi, bagaikan kelelawar yang terbang siang. Mereka buta bukannya karena tak ada cahaya, melainkan terlalu silau menatap cahaya di siang hari. Bersyukurlah mereka yang memperoleh hidayah Allah, yang menyadari bahwa manusia adalah makhluk spiritual yang menempati rumah fisikal. Dalam diri manusia terdapat singgasana Ilahi yang keluasannya melebihi batas ruang dan waktu duniawi. Kehidupan ruhani manusia bukan sekadar kerikil yang ditelan lautan. Sebaliknya, jagad semesta ini bisa bisa dipeluk dan ditembus oleh kehidupan ruhani karena ruh manusia datang dari Dia Yang Melingkupi (Al Muhiith). Dengan matahati yang dibimbing cahaya Ilahi dan rasa syukur serta kagum akan kebesaran Allah SWT, seorang mukmin akan mampu menatap siapa pencipta taburan planet di alam semesta ini. Seorang mukmin selalu berthawaf dan menari bersama thawaf dan tarian jagad semesta. Selalu sujud dan bertasbih bersama semua makhluk ciptaanNya di sekililing kita. Di manapun berada dan kemanapun melangkah, di situ ada masjid dan hamparan sajadah. Sebuah sajadah panjang yang terhampar sampai ke liang lahat, pintu gerbang menuju perumahan yang jauh lebih menawan bagi mereka yang beriman dan kaya dengan investasi amal kebaikan. Lalu bagaimana dengan yang kita lakukan sehari-hari ini…? Kenapa kita ini di klaim pandai dalam Ilmu agama (Islam) tetapi selalu melakukan kecurangan pada diri kita dan lingkungan kita, apakah itu suatu kebanggaan ? Semoga kita segera melakukan perenungan kembali. Wallahu’alam
alvalima

Rabu, 20 Januari 2010

PIKIR DAHULU SEBELUM BERTINDAK

Sering kita mendengar nasehat dari orangtua atau guru yang mengatakan, kalau kita mau berbuat sesuatu, lebih baik dipikirkan dahulu, agar tidak menyesal di kemudian hari. Suatu nasihat yang sederhana. Namun pernahkan kita merenung apa makna sebenarnya dari kalimat tersebut? 

Secara mudahnya mungkin sebagian dari kita akan menganggap bahwa maknanya adalah jika mau bertindak, kita harus merencanakan dan berpikir terlebih dulu pertimbangan baik atau buruknya. Memang benar, tapi apakah sesederhana itu? 

Mari kita renungkan lagi apa yang menjadi inti dalam kalimat nasihat itu… 

“Kalau mau berbuat sesuatu, lebih baik dipikirkan dahulu…” 

Bukankah penekanannya ada pada sebuah anjuran agar kita berpikir? Inti kalimat tersebut adalah pikir. Kita diminta untuk berpikir! 

Mengapa? Seberapa besarkan pengaruh pikiran dalam tindakan kita? 

Apa itu pikiran? 

Mengapa sedemikian kuatnya pikiran itu sehingga banyak orang yang berpendapat bahwa hanya dengan mengarahkan pikiran maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan? 

Mengapa kita harus fokus agar bisa berhasil mewujudkan apa yang kita pikirkan? 

Bagaimana dengan pengalaman orang-orang yang telah berhasil menguasai pikiran mereka sehingga mereka dapat menjadi bintang dalam pekerjaannya? 

Jawabannya mungkin ada pada pepatah ini.. 

What you think is what you do, What you do is what you get. 

Apa yang engkau pikirkan adalah apa yang engkau lakukan dan apa yang engkau lakukan adalah apa yang engkau dapatkan. Dengan kata lain, pikiran yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik dan pikiran yang buruk akan menghasilkan yang sesuatu yang buruk pula. Ternyata pikiran itu sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang. 

Bahkan, seseorang yang baru saja dinobatkan oleh pemirsa televisi menjadi yang terbaik di dunia Magic Indonesia, mengatakan bahwa dengan pikiran, kita dapat melakukan sesuatu yang tidak mungkin. 

Subhanallah... 

Ternyata itulah kekuatan pikiran. 

Dan istimewanya lagi, diantara semua mahluk ciptaanNya, hanya manusia yang diberi karunia berupa kemampuan untuk berpikir oleh Allah. Hewan hanya diberikan intuisi tapi mereka sesungguhnya tidak bisa berpikir, sehingga akhirnya hewan tidak mengetahui akibat perbuatannya. Mereka hanya bertindak sesuai dengan intuisi yang mereka miliki. Berbeda dengan manusia, yang merupakan makhluk Tuhan dengan kemampuan dapat mempertimbangkan segala sesuatu dengan pikirannya, sehingga bila kemampuan berpikirnya dipergunakan dengan baik, seharusnya manusia dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang negatif. 

Jadi, berarti pikiran lebih dari sekedar hasil dari logika atau otak semata. Pikiran adalah sebuah produk gabungan dari logika, akal dan rasa. Untuk menghasilkan sebuah pikiran biasanya seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Setelah ditimbang-timbang, dirasa-rasa, baru kemudian diputuskan akan melakukan apa. Tak hanya itu, pikiran juga adalah energi atau gelombang otak dan jiwa yang telah diproses terlebih dahulu didalam hati. Bahkan banyak pula yang mengungkapkan, bahwa pikiran adalah energi yang kita berikan kepada alam dan akan langsung direspon oleh alam sekitar. 

Banyak teori tentang definisi pikiran, namun yang harus kita lakukan adalah bagaimana menjaga pikiran ini agar tetap positif dan menimbulkan rasa nyaman didalam hati ketika kita melakukan sesuatu. Apabila dalam bertindak ada perasaan yang membuat hati kita tidak enak dan tidak nyaman, berarti kita harus segera memeriksa pikiran kita, mungkin ada yang salah. Bila sewaktu-waktu pikiran itu kemudian bergerak liar kemana-mana maka apabila tidak kita kendalikan, tentu lama kelamaan kita tak dapat membendungnya. Dan pikiran yang tak dikendalikan pada akhirnya akan membuat kita bertindak di luar kendali pula. Tapi untunglah, kita diberi kemampuan untuk dapat memilah pikiran kita, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berguna dan mana yang tidak, mana yang paling kita perlukan dan butuhkan untuk menunjang tindakan selanjutnya dan mana yang tidak kita perlukan. 

Dengan demikian, wajar apabila orang tua menasehati anak-anaknya agar berpikir dahulu sebelum bertindak. Karena ternyata sedemikian besarnya pengaruh yang dibuat oleh pikiran. Tugas kita sekarang, sebagai raja atas pikiran kita sendiri, adalah bagaimana agar setiap menit, bahkan setiap detik dalam hidup, kita isi dengan pikiran-pikiran positif yang membawa perasaan positif. Sekecil atau seremeh apapun pikiran itu, tetap harus kita jaga. Karena bila kita salah dalam berpikir, maka kemungkinan akan salah pula tindakan yang akan kita lakukan. 

Jadi, pikir dahulu sebelum bertindak!

alvalima

Selasa, 27 Oktober 2009

Revolusi Visioner

Anda pasti tahu sedikit banyak tentang elang, hewan pemangsa yang mampu menerkam dalam ketepatan dan kecepatan mengagumkan. Saya mendapati bahwa ketika seekor elang memilih area untuk memangsa, ia akan terbang berputar beberapa kali, mengamati keadaan di sekeliling mangsanya untuk mempelajari situasi, kemudian mengambil manuver pada jarak yang cukup, lalu terbang menukik tajam dengan kecepatan 75 -100 mil per jam menyengkeram mangsa dengan kedua kakinya yang kuat, dan dibawanya terbang sangat tinggi.

Elang memang memiliki mata yang sungguh tajam, tapi keahliannya mempelajari situasi, memberi pemahaman kepada saya tentang karakter visioner dalam spiritualitas kepemimpinan. Elang tidak sekadar memiliki mata awas, tetapi juga kemampuan mengelola jarak pandang yang tepat untuk berhasil mendapatkan hasil optimal.

Seorang pemimpin dengan karakter visioner, diminta untuk dapat memelihara jarak pandang yang baik, agar mampu mengarahkan semua potensi mencapai sasaran dengan sukses. Ketika pemimpin kehilangan kemampuan melihat apa yang ada di depannya, maka ia kehilangan banyak peluang dan kesempatan menemukan strategi yang tepat dalam mencapai keberhasilan.

Kerja Keras? Bukan! Kerja Pintar

Jangan memimpin dalam semangat kerja keras, memimpinlah dalam paradigma berpikir kerja pintar. Mengusahakan dengan giat untuk tujuan yang ingin Anda capai, tidak salah. Tetapi, perhatikan, itulah mengapa tak jarang, Anda terhalang berbagai kendala yang menurunkan semangat, mengaburkan fokus dan bahkan menghilangkan keberhasilan. Mengapa? Karena, Anda begitu terpana pada sasaran, lalu melupakan bahwa selain peluang-peluang, terdapat juga keadaan-keadaan yang memerlukan perhatian. Ada beberapa potensi bahaya kegagalan yang, meski kecil, tersebar di antara sasaran, yang perlu Anda ketahui, cermati, dan ketahui bagaimana menghadapinya. Inilah saat tepat, mengubah gaya kerja Anda menjadi kerja pintar.

Lihat elang. Ketika ia berputar sekali, ia tengah memastikan mana yang akan menjadi sasarannya. Kala elang melakukan ini, kawanan mangsanya mungkin sangat waspada dan mulai mencari ancang-ancang melarikan diri. Elang tahu persis, ia akan kehilangan sasaran, dan terbang memutari area itu dengan sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Kawanan mangsa mengira, elang tengah menyerah dan terbang menjauh, padahal ia tengah mengamati, di mana letak mangsa sasarannya, dan hal apa saja yang mungkin menghalangi tujuannya. Elang memutar sekali lagi, mengunci jarak pandangnya pada mangsa dengan semua informasi bahaya yang ia telah pelajari sebelumnya, menukik tajam, dan dengan sergap menyengkeram mangsa dengan kedua kaki serta membawa terkamannya menjauh ke angkasa, makin tinggi menuju sarangnya.

Pemimpin visioner tahu betul apa tujuan yang hendak dicapai, mengunci target itu dengan cermat. Pergi memutar untuk mempelajari semua peluang dan bahaya. Ketika benar-benar dapat dipastikan bahwa segala sesuatu telah cukup matang, mengambil langkah sigap mengambil keputusan tepat, dan melakukan tindakan strategis mencapai tujuan.

Dalam kepemimpinan spiritual, karakter visioner berarti memiliki jarak pandang yang tepat. Bukan saja atas tujuan apa dan bagaimana melaksanakan kepemimpinan, tetapi juga atas hal mengatur strategi pada menentukan kapan memimpin untuk melakukan tindakan nyata meraih keberhasilan.

Bawa Lebih Jauh!

Saat menerkam mangsa, elang tidak segera terbang rendah, tetapi terbang menjauh dan makin tinggi ke angkasa. Mengapa? Mangsa yang diterkam, pasti terkejut dan berupaya mengelak untuk melepaskan diri dari terkaman kaki elang yang kuat mengunci. Elang tahu, jika ia lengah membiarkan mangsanya bergerak bebas, maka ia pun akan kehilangan kesempatannya. Mangsa itu dibawanya terbang meninggi, dan ketika berada makin tinggi dari tanah, mangsa yang tengah berontak merasakan kekuatannya makin berkurang karena keadaannya dibawa kepada kondisi di luar habitatnya. Mangsa-mangsa yang hidup di darat dan air, merasakan berada pada ketinggian tertentu di atas tanah, amat menakutkan. Ketika elang tetap makin membawanya terbang menjauh, selain kelelahan berontak dari cengkeraman, ia pasti telah lemas ketakutan karena ketinggian, dan elang tidak mengalami perlawanan berat dari mangsanya itu.

Pemimpin visioner tahu, ketika mencapai tujuan, ia harus membawa pencapaian itu berada makin tinggi. Setiap keberhasilan dilanjutkan dengan penetapan keberhasilan selanjutnya yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pemimpin visioner menggunakan momentum-momentum dan memutuskan bahwa tidak ada jalan lain untuk mempertahankan keberhasilan selain menggunakan momentum untuk menanjak makin tinggi mengalahkan keadaan pencapaian awal dan memperoleh keberhasilan selanjutnya.

Gunakan momentum, dan arahkan lebih jauh untuk keberhasilan selanjutnya. Jangan berhenti pada satu keberhasilan dan terbuai dengan sukses sesaat. Bawa lebih jauh untuk mencapai hasil lebih lagi.

Jangan Paksa, Jatuhkan Saja!

Ketika elang menerkam ikan yang tengah berenang, ia berusaha membawa pergi ikan terbang tinggi. Tetapi, arus sungai dan berat ikan besar membuat elang harus menggunakan sayapnya sebagai dayung yang menghela tubuhnya mengikuti deras air, menaikkan badannya sedikit demi sedikit. Ketika mulai terangkat, ikan bereaksi menggeliat-geliat diangkat dari habitatnya, berjuang untuk tetap hidup. Karena tidak sanggup menahan berat ikan dan kondisi arus sungai, elang memutuskan untuk melepaskan cengkeramannya, dan ikan pun jatuh kembali masuk sungai dan pergi. Keputusan elang, menyelamatkann dirinya dari bahaya tenggelam.

Meski segala sesuatu telah matang direncanakan dan siap dilaksanakan, seorang pemimpin dengan karakter visioner tahu, jika lebih banyak bahaya, lebih baik berhenti dan tidak melanjutkan, sampai semua potensi masalah dapat dihindarkan dan diselesaikan. Pemimpin visioner memiliki jarak pandang yang jernih untuk bijaksana memutuskan berhenti, lepaskan, dan menghindarkan dari potensi kegagalan yang menghancurkan kelangsungan proses pencapaian. Anda tidak perlu memaksa. Jika keadaan tidak berpihak pada Anda, mengalah sebentar, dan perbaiki strategi untuk mencapai keberhasilan.

Pertahankan jarak pandang, gunakan mata elang visionari Anda.

alvalima & alvalima